Lingkungan Belajar Dan Alat Permainan Di Sentra
A.
Lingkungan
Belajar Dan Bermain Di Tk
Penggunaan dan pengaturan lingkungan belajar merupakan suatu
kegiatan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan. Baik yang terkait dengan
pengembangan anak secara optimal, maupun yang terkait dengan luasnya ruangan
yang tersedia, ataupun bahan-bahan dan peralatan yang ada.
Keberhasilan
pelaksanaan program untuk pendidikan di TK sangat tergantung dari cara
pengaturan lingkungan belajar dan bermain serta penggunaan alat permainan baik
di dalam kelas maupun di luar kelas. Kesenangan anak didik untuk bersekolah
dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, maka pengaturan lingkungan, alat permainan
pada khususnya dan sumber belajar pada umumnya harus rapi, menarik, dan dengan
efisiensi yang tinggi sehingga dapat dinikmati dan dirasakan oleh anak.
1.
Prinsip-Prinsip Pengaturan Lingkungan
Belajar Dan Bermain Anak :
· Tingkat Perkembangan Anak
Pengaturan
lingkungan belajar dan bermain perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak, baik dalam segi perkembangan kognitif, motorik, bahasa, maupun
psikososial.
· Stimulasi Perkembangan Anak
Lingkungan
belajra dan bermain hendaknya diatur dengan tujuan untuk menstimulasi
perkembangan anak. Oleh sebab itu, lingkungan tersebut harus memberikan
kesempatan yang luas kepada anak untuk eksplorasi, penyelidikan, interaksi
sosial, komunikasi, dan peningkatan kemampuan koordinasi gerakan motorik.
· Menghindakan Anak Cedera
Lingkungan
belajar dan bermain harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat mengindarkan
anak dari kemungkinan mendapat cedera. Penempatan alat-alat, pemilihan alat
permainan dan pengaturan ruangan perlu memperhatikan keselamatan anak. Setiap
guru harus menyadari perlunya merancang dan mengorganisasikan lingkungan
belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau
belajar.
· Informasi yang Berkaitan dengan Anak yang Akan Mengikuti
Kegiatan Belajar
Walaupun
melalui informasi tersebut hanya sedikit yang diketahui oleh guru, tetapi
informasi tersebut tetap akan menjadi sumber pengetahan bagi masing-masing
guru. Informasi tersebut berupa catatan atau laporan tertulis yang dapat
diperoleh guru beberapa waktu sebelum sekolah dimulai. Melalui pertemuan
pertama dengan murid yang datang bersama orang tua akan menambah informasi
sehingga kelas dapat dirancang dan diorganisasikan oleh guru sesuai anak didik
yang telah diterima.
· Kegiatan Harus Dilakukan Anak yang Berkaitan dengan Tujuan
Khusus yang Hendak Dicapai.
Apabila
tujuan khusus pembelajaran adalah pengembangan keterampilan sosial maka guru
perlu mengatur ruangan atau lingkungan belajar yang memberi kesempatan pada
anak untuk berinteraksi di dalam kerja kelompok. Misalnya, guru mengatur tempat
yang menarik minat anak untuk berinteraksi di dalam kelompok, seperti
menyediakan sudut permainan drama atau bermain dan lain sebagainya.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan guru adalah kebutuhan
ruang bagi masing-masing anak baik di dalam maupun di luar ruang belajar, untuk
memberikan kebebasan bergerak pada masing-masing anak.
2.
Perencanaan
Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Tk
· Perencanaan Harian
Perencanaan harian perlu dibuat oleh
guru karena mempengaruhi pengaturan lingkkungan belajar. Setiap rencana harian
membutuhkan peralatan dan pengaturan lingkungan belajar yang sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Keteraturan di sekitar anak-anak akan merangsang
rasa keteraturan di dalam diri mereka.
· Kesehatan, Keamanan, dan Saniter
Perencanaan lingkungan belajar juga
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, juga saniter.
Cahaya yang masuk keruangan, temperatur ruangan, dan ventilasi yang cukup untuk
pergantian udara. Disamping itu, WC, kamar mandi, keran air yang diperlukan
anak untuk mencuci tangan. Kondisi saniter secara umum merupakan aspek lain
dari kesehatan dan keamanan yang perlu mendapatkan perhatian.
· Keindahan , Stimulasi, dan Stimulasi
Lingkungan belajar juga
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan, informasi, dan
stimulasi. Ruangan dan tempat-tempat lainnya ditata sedemikian rupa sehingga
menarik perhatian anak dan orang dewasa. Keindahan tersebut hendaknya
memberikan berbagai informasi kepada anak dan menstimulasi anak untuk melakukan
hal-hal yang diinformasikan.
a.
Pengaturan Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Dalam Kelas
Lingkunngan
fisik diruang kelas memberikan pengaruh yang dalam pada setiap anak baik
individu, kelompok, maupun secara keseluruhan dan juga guru. Lingkungan fisik termasuk ukuran
ruangan,warna tembok, jenis lantai tata cahaya dan jumlah jendela.
Dalam
perencanaan pengaturan lingkungan belajar dan bermain didalam ruangan akan
dibicarakan pusat aktifitas/sentra kegiatan anak,prabotan ruang,perlengkapan
dan materi yang diperlukan. Lingkungan fisik diluar ruangan juga perlu
memperoleh perhatian.
Pengaturan
bermaian dan belajar anak didalam
ruangan/kelas sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana
dengan seefisien mungkin. Dalam pengaturan ruangan/kelas ada beberapa yang
harus diperhatikan :
1) Susunan meja dan kursi anak dapat
diubah-ubah
2) Pada waktu mengikuti kegiatan,
anak-anak tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat juga duduk di tikar/karpet
3) Penyediaan alat peraga harus
disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
4) Pengelompokan meja disesuaikan
kebutuhan sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik
5) Peletakan dan penyimpanan alat
bermain diatur sesuai dengan fungsinya
6) Berilah batasan-batasan terhadap
area-area yang terpisah
7) Identifikasi area-area yang relatif
memerlukan ketenangan
8) Perhatikan ruangan-ruangan yang
memerlukan meja karena anak TK lebih sering menggunakan lantai atau
ruangan-ruangan terbuka
9) Tempatkan area-area kegiatan di dekat
sumber-sumber yang diperlukan
10) Lengkapi area-area kegiatan dengan
cahaya yang cukup terutama untuk tempat membaca, menulis, dan menggambar, serta
merawat tanaman
11) Ruangan diatur sedemikian rupa
sehingga guru dapat memantau secara maksimal dari setiap lokasi untuk
memastikan keamanan yang berarti memastikan setiap anak selalu dalam
pengawasan.
Begitu pula dengan perabotan/perlengkapan/bahan/peralatan
yang akan dipergunakan juga harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a)
Keamanan,
seperti :
· Tidak tajam, tidak runcing, tidak ada paku yang
menonjol,kawat yang lepas
· Tidak mudah pecah
· Tidak mengandung racun
· Tidak menggunakan aliran listrik.
b)
Sesuai
dengan kondisi anak
Materi yang dipilih harus
disesuaikan dengan minat, usia, dan kemampuan anak.
· Kualitas dan Keawetan
Hendaknya alat yang dipergunakan di
sekolah dapat tahan lama, tetapi relatif murah. Karena di sekolah alat akan
dipergunakan oleh sejumlah anak secara bergantian dan terus-menerus sehingga
harus dipilih yang kuat.
o
Alat yang dipilih untuk sekolah
harus dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran.
o
Perabot yang ada di dalam ruang
kelas sebaiknya mudah dipindah-pindahkan dan disesuaikan dengan ukuran anak.
b.
Pengaturan Lingkungan Belajar Dan Bermain Di Luar Kelas
Lingkungan
bermain diluar kelas diTK membutuhkan area yang luas .Rata-rata setiap 15 anak
membutuhkan 70 meter persegi area
bermain .Apabila lebih luas akan lebih baik bagi anak untuk melakukan
kegiatan bermain dan memperoleh pengalaman belajar dari kegiatan tesebut.
Secara umum pengaturan lingkungan bermain diluar kelas perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
Secara umum pengaturan lingkungan bermain diluar kelas perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1.
Keseimbangan
Area
Dapat diwujudkan dengan menciptakan beberapa area sebagai
berikut :
· Area tubuh
· Area terbuka untuk sinar matahari
· Area melompat
· Area memanjat dan bergantungan
· Area mendaki,Area untuk
menanam/bunga-bungaan
· Area bermain pasir.
· Jalan Kecil/Trotoar
Jalan kecil dubuat dari semen atau
batu bata. Di jalan kecil ini tidak ada satu barang pun yang ditempatkan karena
akan mengganggu kebebasan anak dan orang dewasa yang menggunakan jalan kecil
tersebut.
2.
Pemilihan
Peralatan Bermain
Berbagai jenis peralatan bermain
perlu disediakan bagi lingkungan bermain di luar kelas, seperti peralatan untuk
memanjat, meluncur, bergantung, mendorang dan menarik, serta melempar dan
menangkap.
3.
Tingkat
Perkembangan dan Kebutuhan Anak
Agar anak terjaga rasa aman bermain
di luar kelas harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
o
Adanya
pagar pengaman (tingginya minimum 4 kaki)
o
Jarak
area bermain
o
Alat-alat
yang dipergunakan hendaknya sesuai dengan usia tahap usia anak
o
Alat
bermain sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang tajam,
runcing, dan mudah rusak
o
Alat-alat
hendaknya kuat dan tidak mudah lepas bagian-bagiannya
o
Tempat
bermain harus bebas dari aliran listrik yang membahayakan
o
Pengawasan
dari guru yang memadai.
B.
Alat-alat Permainan di Area/Sentra
1.
Alat-Alat Permainan Di Area /
Sentra Kegiatan Di Luar Kelas
Alat-alat permainan yang diperlukan untuk kegiatan
bermainan dan belajar di dalam kelas disusun menurut sifat dan tujuan
aktivitasnya dalam kelompok-kelompok yang disebut area/sentra kegiatan.
Area kegiatan ini diselenggarakan di TK dengan alat-alat
permainan yamg menarik dan dimaksudkan untuk menimbulkan suasana yang
menyenangkan dan keakraban antara sesama teman sehingga anak merasa betah di
sekolah.
Banyak
manfaat yang akan diperoleh melalui pendekatan sentra khususnya bagi anak
sebagai berikut :
· Meningkatakan kreativitas anak
dengan memberikan kesempatan padanya untuk bermain, bereksplorasi, dan menemukan
bahwa kegiatannya akan membantunya dalam memecahkan masalah, mempelajari
keahlian dasar dan memahami konsep-konsep baru
· Melalui sentra , anak dapat
memanipulasi objek dalam sentra-sentra yang disediakan, mengembangkan
percakapan dan bermain peran serta belajar sesuai tingkatan dan langkah-langkah
yang diinginkan.
· Mengembangkan keahlian belajar yang
mandiri sejak dini ( self directing) dan koreksi diri ( self correcting) yang
alamiah terhadap berbagai alat di sentra kegiatan.
a. Area/sentra kesenian
Area ini diisi dengan berbagai bahan yang memungkinkan
anak melakukan percobaan, eksplorasi dan kreativitas lainnya . area ini membawa
suasana riang, kegembiraan, dan kepuasan bagi anak . di area ini setiap anak
diberi kesempatan untuk memilih kegiatan yang akan dilakukannya . misalnya
melukis, menggambar, menempel, dan lain sebagainya .
Alat-alat yang dapat digunakan di sentra kesenian adalah
pensil warna, cat, gunting, krayin, kapur tulis, kain perca, arang, benang,
kelereng, anyaman, lem, kuas, sikat gigi usang, kapas, plastisin, busa, spidol,
majalah bekas, koran bekas, stik es krim, biji-bijian, kardus bekas, dan
sebagainya .
b. Area/sentra perpustakaan
Untuk menghindari terjadinya berbagai kerusakan , area
ini haruslah diletakkan sejauh mungkin dari kegiatan yang dilakukan anak. Area
ini perlu diisi dengan rak buku, meja, dan kursi sesuai dengan kebutuhan yang
ada. Area ini dapat juga dilapisi oleh karpet dan dilengkapui dengan bantal-bantal kecil . bagi sekolah yang mampu, area ini
juga dapat dilengkapi dengan tempat untuk bercerita dengan menggunakan alat
perekam .Alat-alat yang digunakan di sentra perpustakaan antara lain adalah rak
buku, meja, kursi, karpet, bantal-bantal kecil, tape recorder, buku-buku yang
dilengkapi dengan katalog dan kartu peminjaman, poster, lukisan dan
gambar-gambar lain yang memberikan informasi .
c. Area/Sentra Bermain Drama
Area ini digunakan anak untuk kegiatan bermain peran.
Mereka berpura-pura berperan sebagai salah satu karakter dan terlibat dengan
perilaku menirukan peran orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga
memupuk adanya pemahaman peran sosial dan melibatkan interaksi verbal paling
tidak dengan satu orang lain. Penggunaan area ini membantu anak untuk
mempelajari lebih dalam mengenai dirinya sendiri, keluarganya, dan masyarakat
sekitarnya. Mereka belajar memutuskan dan memilih berbagai informasi yang
relevan. Hal tersebut sangat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan
sosial dan emosionalnya, seperti mengatasi rasa takut dengan memerankan
berbagai tokoh yang sebenarnya bagi mereka manakutkan. Misalnya, seorang anak
yang takut disuntik memerankan tokoh sebagai pasien.
Alat-alat yang dapat digunakan di sentra bermain drama,
antara lain perabotan dapur, lemari, meja makan, boneka, kostum
binatang/profesi dan lain-lain, celemek, tas, topi, helm, sarung tangan,
setrika, sepatu, sandal, alat-alat make-up mainan, telepon, vas bunga, ember,
cermin genggam, taplak/sprei ukuran sedang, berbagai majalah, kalender,
gambar/poster, boneka tangan/jari, berbagai peralatan kerja mainan (martil,
obeng, dan lain-lain), alat-alat tulis dan potongan kertas untuk menulis pesan,
dan sebagainya.
d. Area Musik
Musik adalah sumber yang sangat kaya untuk memajukan perkembangan anak. Musik
mengembangkan panca indra, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat,
memperkuat otot halus dan kasar, serta mendorong kreativitas. Sebaiknya area
ini ditempatkan agak jauh dari area-area lainnya.Alat-alat yang digunakan di
area musik, antara lain piano, gitar, angklung, glockenspil, alat-alat perkusi
(tamborin, kastanyet, marakas, ringbel, triangel, wood block), alat musik
buatan guru (marakas dari kaleng bekas) dan lain-lain. Juga dapat menggunakan
bahan dari alam/lingkungan sekitar, seperti batu, batok kelapa, botol air
mineral, sendok, ember, tutup panci, kardus bekas, dan sebagainya.
e. Area
Permainan Balok dan Logo/Lego
Balok sangat
berarti bagi anak di Taman Kanak-kanak bahkan untuk semua anak dengan berbagai
tingkatan usia. Dengan balok anak dapat membuat berbagai macam gedung.
Permainan balok/logo/lego sangat penting bagi perkembangan anak diberbagai
bidang termasuk bahas, sosial, pengetahuan, matematika dan kemampuan
motorik.Alat-alat yang digunakan pada area balok, antara lain adalah balok
berbagai ukuran,logo, lego, kubus, kardus bekas, rambu-rambu lalu lintas,
binatang-binatangan, mobil-mobilan, balok kardus dan sebagainya. Balok-balok
yang terdiri dari kardus dan balok kayu warna-warni adalah alat main konstruksi
yang sangat disukai anak-anak.
f. Area
Permainan Matematika
Dalam area ini
anak sedapat mungkin diperkenalkan dengan pemikiran mengapa matematika
dibutuhkan (bahwa matematika bukan sekadar permainan angka), apa hubugannya
dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan penggunaannya untuk kehidupan mereka.
Alat-alat yang digunakan di area ini antara lain adalah kartu-kartu angka,
tutup botol, kerang, bahan-bahan sisa, batu-batuan, buji-bijian, menara gelang,
papan hitung, tangga kubus, manic-manik, mozaik, balok ukur, papan paku, papan
pasak, balok kecil, aneka binatang plastik, papan geometri, tangga silinder,
tusuk gigi, puzzle, buah-buahan
dengan berbagai jenis dan ukuran, kotak bentuk/pos, dan berbagai benda lainnya
yang memberikan pengalaman actual kepada anak.
g. Area
IPA/Sains
Lingkungan
alam dan lingkungan fisik sangat menarik bagi anak-anak. Dengan mengembangkan
kemampuan untuk mengamati, mengukur, mengklasifikasi, berkomunikasi, membuat
dugaan berdasarkan pengamatan, prediksi, anak akan mempunyai pengertian yang
lebih baik tentang berbagai gejala alam.Alat-alat yang digunakan di sentra IPA
berdasarkan topik dan aktivitasnya, antara lain berikut ini :
1) Makhluk hidup : menanam bibit, mengamati binatang
peliharaan, pengamatan dan percobaan menggunakan berbagai jenis telur (mentah
dan matang), kecebong, percobaan polusi, pengamatan serangga dan lain-lain.
2) Binatang : pengamatan berbagai binatang yang dibawa dalam
lingkungan kelas.pengamatan berbagai tulang binatang dan lain-lain.
3) Tumbuhan: menanam biji-bijian/ bibit, mengadakan berbagai
eksperimen tentang hal-hal yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
4) Berbagai benda: pasir, tanah, hujan, air, logam, tulang
dan lain-lain.
5) Energi : sinar, bayang-bayang dalam cermin, magnet, kaca
pembesar, cuaca dan musim, berbagai mesin rakitan sederhana, dll.
6) Ruang dan waktu :matahari, bulan, bintang, ruang angkasa,
bayangan matahari/lampu, dan lain-lain.
h. Area/Sentra
Agama
Area ini
untukmenanamkan anak-anak pada nilai moral, agama, dan budi pekerti.Alat-alat
yang digunakan di sentra agama antara lain maket-maket rumah ibadah,peralatan
ibadah, gambar/poster bacaan/doa, gambar/poster yang menunjukkan nilai-nilai
moral/budi pekerti, dan sebagainya.
2.
Alat-Alat Permainan Di Area /
Sentra Kegiatan Di Luar Kelas
Alat-alat
bermain di luar kelas yang disajikan hendaknya dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anak guna memupuk perkembangan jasmani, intelektual,
emosional, dan sosial. Tugas guru adalah memberikan kesempatan kepada anak
untuk memproleh berbagai pengalaman bermain dengan menggunakan berbagai macam
alat bermain dan memberi bantuan serta bimbingan pada saat-saat diperlukan.
Penempatan
alat-alat bermain di luar kelas hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga
memberi kebebasan gerak kepada anak ketika bermain dan juga memprtimbangkan
segi keamanan mereka. Adapun alat-alat permainan yang dipergunakan pada tiap-tiap
area adalah sebgai berikut:
a. Area Memanjat
Peratalan memenjat dapat digunakan oleh anak dari segala
tingkat usia. Di bawah tempat memanjat perlu di sediakan bahan-bahan lembut,
seperrti busa, matras, pasir. Kegunaannya adalah untuk menghindari kemungkinan
anak jatuh dan mendapat cedera.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu anak memanjat
adalah:
o
Anak
tidak dibiarkan memanjat sementara tangannya memegang suatu benda
o
Anak
secara bergantian dalam melakukan kegiatan ini
o
Anak
tidak dibiarkan memanjat selain pada area yang diperbolehkan untuk memanjat.
Alat-alat yang dapat digunakan di area memanjat, antara
lain adalah pohon, tambang/tali, palang bertingkat, jaring laba-laba, dan
lain-lain.
b. Area Bermain Pasir dan Air
Sejak balita, anak-anak menikmati kegiatan bergairahan
bermain dengan pasir dan air. Pada awalnya mereka bereksplorasi tanpa
menggunakan alat yang banyak, lama-kelamaan mereka biasa bermain dengan alat
yang lebih rumit.
Alat-alat yang dapat digunakan diarea ini, antara lain
bak air, bak pasir, sekop, botol, literan, cangkir, mobil-mobilan, binatang,
segelas berbagai ukuran, busa, berbagai cetakan plastik beraneka bentuk dan
sebagainya.
c. Area Melempar dan Menangkap
Untuk kegiatan melempat dam managkap dapat digunakan
berbagai jenis bola.boal lainnya perlu disediakan dalam jumlah yang memandai
sehingga dapat digunakan anak secara bebas.Alat-alat yang digunakan di area
ini, anatara lain bola kaki, bola basket, bola kasti, kontong biji, dan
sebagainya.
d. Area Olahraga/Jasmani
Aktivitas di area ini dilakukan dengan membentuk pos-pos
kegiatan untuk menghindari antrian anak yang terlalu panjang, sementara
peralatan yang dimiliki terbatas. Alat-alat yang digunakan di area ini, antara lain simpai,
papan titian, karet, kardus bekas, tali, lantai, dan bekas, dan sebagainya.Selain
itu masih ada beberapa alat bermain lain yang biasanya juga ada di luar kelas
yaitu: ayunan, papan luncur, jungkitan, jembatan goyang, jala panjat,
kebun/tanaman, kandang dan binatang peliharaan, kolam ikan, taman lalu-lintas,
terowongan yang terbuat dari gorong-gorong, dan sebagainya.
SUMBER ATAU SITUS
Aisyah,
Siti. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas
Terbuka
Anggani,
Sudono. 2000. Sumber Belajar dan Alat permainan. Jakarta :
Grasindo
Montolalu,
dkk. 2008. Materi Pokok Bermain dan Permainan Anak. Jakarta :
Universitas Terbuka
Nugraha,Ali dan Ratnawati, Neny. 2003. Kiat
Meransang Kecerdasan Anak. Jakarta : Puspa Swara
http://www.yaabunayya.com/2013/10/seperti-apa-sih-belajar-di-sentra-yang.html
http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/09/lingkungan-belajar-dan-bermain-di-tk.html
http://firatikamatematika.blogspot.com/2013/05/lingkungan-belajar-dan-bermain-di-tk.html
http://www.academia.edu/6435630/LINGKUNGAN_BELAJAR_DAN_BERMAIN_ANAK_USIA