Friday, 5 December 2014

BERMAIN DAN PERMAINAN UNTUK ANAK USIA DINI

“PERMAIAN UNTUK PERKEMBANGAN AUD”
A.   Permainan untuk Perkembangan Anak
            Bermain merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh anak-anak di kehidupan sehari-harinya.Bermain (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang.Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban (Hurlock : 320 : 1978 ).
            Piaget menjelaskan bahwa bermain “terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional.” Menurut Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang “tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar”.
            Untuk membuat suatu permainan yang berguna untuk mengembangkan kognisi anak usia dini,maka haruslah berpatokan pada prinsip-prinsip pengembangan kognisi, yaitu
1.     Memberi kesempatan anak didik menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang baru diperolehnya. 
2.     Kegiatan yg diberikan kepada anak didik hendaknya memperhatikan masa peka anak.
3.     Kegiatan pengembangan tersebut dilakukan secara bertahap, sesuai keadaan & tingkat perkembangan anak.
4.     Kegiatan pengembangan tersebut mengacu pada kemampuan yang akan dicapai & dikaitkan dengan tema yang dibahas.
5.     Kegiatan pengembangan tersebut dapat menggunakan berbagai metode atau gabungan beberapa metode sesuai kemampuan yang akan dicapai.
6.     Kegiatan pengembangan tersebut didasarkan atas terjawabnya pertanyaan apa dan mengapa tentang segala sesuatu di sekitar anak.
7.     Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagaisarana & sumber belajar.
8.     Memberi kesempatan pada anak utk mengekspresikan pengalamannya secara lisan atau dengan media kreatif.
            Sesuai dengan ruang lingkup pada pengembangan kognisi anak usia dini yaitu,berhubungan dengan matematika dan berhubungan dengan ilmu pengetahuan,maka permainan yang akan dibuat haruslah sesuai dengan karakteristik masing-masing ruang lingkup tersebut,sehingga tujuan dari permainan untuk mengembangkan kognisi anak-anak bisa tercapai.Di bawah ini merupakan permainan yang dapat diberikan pada anak-anak sesuai dengan ruang lingkup pengembangan kognisi.
a.     Permainan berhubungan dengan matematika.
                                  “Sepuluh Ayam Enak”
          Dalam permainan ini bertujuan untuk mengajak anak belajar berhitung angka 1-10 namun nyanyian yang dimodifikasi syairnya agar anak lebih bersemangat dalam melakukan permainan ini dan tujuan kita untuk mengajarkan angka-angka bisa tercapai.
Ajak anak bernyanyi seperti ini :
(ikuti irama “Satu-Satu Aku Sayang Ibu”)
Satu,dua,tiga ayam enak
Empat,lima,enam ayam enak
Tujuh,delapan,sembilan ayam enak
Sepuluh ayam enak ayo kita makan
*kata-kata “ayam enak diatas bisa diganti sesuai keinginan,misal : kue manis , jagung manis dll.*
b.     Permainan berhubungan dengan ilmu pengetahuan
                                              “Happy Colour”
          Dalam permainan ini anak-anak di ajak untuk bermain yang bertujuan untuk mengajarkan tentang macam-macam warna,mencari dan mengumpulkan benda-benda dengan warna-warna tertentu.
·       Pertama,kita pilih salah satu warna terlebih dahulu yang akan kita gunakan untuk bermain.Misalkan warna biru.Lalu letakkan beberapa benda yang berwarna biru,misalnya : kaus kaki,mobil,botol plastik,kancing dll.
·       Minta anak untuk mengambil salah satu benda itu.Saat kita menyuruhnya mengambil salah satu benda,jangan lupa sebutkan warnanya.Misalnya “Adik,tolong ambilkan botol berwarna biru ya..” Jika ia mengambil benda yang berbeda,maka kita bisa mengatakan “ Terima kasih ya adik sudah mengambilkan kancing berwarna biru.Sekarang ayo kita cari botol berwarna biru. Nah ini dia ketemu,horeeeee,tepuk tangan yuk adik “......
·       Saat kita sudah merasa bahwa anak telah benar-benar mengenali warna biru,maka kita bisa meletakkan benda-benda dengan dua warna yang berbeda dan membantunya membedakan warna tersebut.Caranya meminta anak untuk mengambil benda-benda dengan salah satu warna kemudian warna yang lain.Katakan padanya “ Nah adik sayang,sekarang ada dua warna lho,ada warna biru seperti tadi,dan ada warna merah sekarang.Ayo coba adik ambil lagi kaus kaki warna merah.” Saat anak berhasil mengambil kaus kaki warna biru lalu cobalah dengan warna yang baru yaitu merah. Katakan “Terima kasih,adik pintar sekali,sekarang ayo coba adik ambil bola berwarna merah ya.”
·       Lakukan terus menerus,hingga anak benar-benar mengenali warna merah.Lalu lanjutkan dengan warna-warna yang lain.
*Benda-benda yang digunakan bisa disesuaikan dengan keinginan kita,asalkan benda tersebut tidak berbahaya jika dipegang oleh anak-anak.*

B.   Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Emosi dan Sosial Anak
Pengertian
            Perkembangan Sosial adalah Perkembangan sosial anak-anak dapat dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berhubungan dengan orang lain dan menjadi anggota masyarakat sosial yang produktif. Hal ini mencakup bagaimana seorang anak belajar untuk memiliki suatu kepercayaan terhadap perilakunya dan hubungan sosialnya. Perkembangan sosial meliputi Kompetensi Sosial (kemampuan untuk bermanfaat bagi lingkungan sosialnya), Kemampuan Sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi sosial), Pengamatan Sosial (memahami pikiran-pikiran, niat, dan perilaku diri sendiri maupun orang lain), Perilaku Prososial ( sikap berbagi, menolong, bekerjasama, empati, menghibur, meyakinkan bertahan, dan menguatkan orang lain ); Perolehan nilai dan moral (perkembangan standar untuk memutuskan mana yang benar atau salah, kemampuan untuk memperhatikan keutuhan dan kesejahteraan orang lain).
            Perkembangan Emosional adalah Setiap tahap perkembangan emosional anak memiliki karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi bagaimana anak bereaksi pada pengalaman yang mereka hadapi. Pengetahuan akan tahap-tahap perkembangan ini dapat menolong kita untuk beinteraksi dengan anak-anak dengan cara yang terbaik yang dapat menunjang perkembangan emosional mereka yang sehat; dapat memperlengkapi kita untuk menciptakan suatu hubungan yang hangat dan konsisten dengan anak; dengan cara yang sama, mengetahui bahwa anak usia 6-12 tahun (primary age-children) mendefinisikan harga dirinya dengan apa yang mereka percaya dapat mereka ketahui dan lakukan, maka kita akan menyediakan aktifitas/kegiatan yang menunjang bagi anak usia ini sehingga mereka menagalami pencapaian penguasaan dan pemenuhan perkembangannya
Permainan yang dikembangkan :
Menggelindingkan Bola
Alat-alat :
-        Bola Pimpong
-        3 Buah botol air mineral
            Langkah-langkah permainan
-        Botol dibagi potong menjadi 2 bagian sehingga, semua botol menjadi 6 bagian yang sama
-        6 orang anak disuruh berbaris  dan masing-masing mengambil bagian botol tadi
-        Botol dijejerkan, dan masuk kan bola pimpong tadi kedalam botol dan gulingkan secara perlahan.
-        Setelah bola digulingkan anak yang berbaris di depan segera berpindah tempat kebarisan belakang untuk menyambungkan botol lagi dan seterusnya seperti itu dilakukan oleh anak secara bergantian.
Keuntungan Permainan
-        Mengajarkan anak bersabar dan menunggu gilirannya untuk menggelindingkan bola.
-        Mengajarkan anak untuk kerjasama dengan teman-temannya dalam bermain.
C.   Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Motorik Halus
Pengertian
            Motorik Halus adalah  aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.contoh permainannya : lilin, jari-jemari, alat pasang memasang, alat Montessori, Gunting untuk memotong kertas, menjahit, menggambar, meronce manic-manik dan menjiplak.
Manfaat Pekembangan Motorik Halus
            Sesuai dengan perkembangan motorik halus yang sudah harus dicapainya untuk meningkatkan keterampilannya dengan kesempatan dan latihanlah yang diyakini akan dapat meningkatkan keterampialan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang menuntut gerakan motorik halus tersebut.
Permainan yang dikembangkan:
v Menyemprot Daun
Bahan-bahan:
-        Gunting
-        Botol semprot kosong
-        Kertas
-        Cat
Langkah-langkah :
-        Sebelumnya, gunting bentuk daun besar dari selembar kertas. Kertas ini yang akan menjadi kertas stensil (kertas cetakan)
-        Tarik perhatian anak-anak dengan menyemprot botol semprot kosong ke sekeliling kelas. Tanyakan apa yang mereka bias semprotkan dengan botol.
-        Letakkan kertas pada masig-masing kuda/ tiang penyangga  dan tempelkan stensil berbentuk daun di atas kertas.
-        Berikan setiap anak botol semprot yang setengah bagiannya berisi cat. Ajak mereka untuk menyemprot cat diatas cetakan gambar daun.
-        Setelah anak-anak selesai menyemprotkan cat, tanykan apakah anak-anak lebih menyukaimelukis dengan botol semprot daripada menggunakan kuas.
Keuntungan Permainan
-        Melatih otot-otot tangan anak agar bisa menggunakan gunting
-        Anak diajarkan teliti dalam menyemprot daun

v Buku Amplop
Bahan-bahan:
-        Amplop
-        Alat tulis
-        Lem
-        Pembolong kertas
-        Gunting
-        Gambar
Langkah-langkah Permainan :
-        Ambillah amplop dan berikan kepada setiap anak.
-        Mulailah dengan menutup amplop, dengan cara menyelipkan ujung lidahnya ke dalam (jangan dilem rapat) untuk membuat kantong penyimpanan barang.Pada bagian luar tiap amplop tuliskan konsep, pertanyaan. Anak-anak harus meletakkan jawaban atau tanggapan mereka di dalam kantong amplop tersebut.
-        Jilid halaman menjadi satu sesuai keinginan dan buat sampul untuk menunjang buku  tersebut.
-        Minta anak membawa foto diri mereka. Jadikan nama sebagai judul buku,halaman pertama berisikan nama anak, halaman kedua berisi huruf kedua,dan seterusnya.
Keuntungan Permainan
-        Melatih jari-jemari anak dalam menyelipkan amplop
-        Melatih anak dalam menulis namanya sendiri.
D.   Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Bahasa
Pengertian
            Perkembangan Bahasa adalah pengalaman-pengalaman bahasa yang kaya akan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Mendengar dan membaca keterampilan bahasa yang menerima atau respektif sedang berbicara dan penulisan atau mengarang termasuk yang ekspektif.
            Dengan kebiasaan-kebiasaaan dan pelatihan mendengarkan yang bervariasi anak akan memiliki keterampilan dan etika mendengarkan orang lain dengan baik.Hal ini akan membuat anak meningkatkan motivasi, minat serta kepercayaan pada diri sendiri dan pembentukan kepribadian anak pada umumnya.
Alat permainan dan kegiatan untuk mendengarkan dan berbicara serta membaca gambar dan penulisan yang timbulkan secara spontan misalnya : gambar yang ada dirumah, ermainan gambar lotto, kumpulan buku cerita.
Kegiatan bahasa merupakan kegiatan yang setiap hari ada dalam perencanaan guru. Krena itu memerlukan pengayaan khusus. Kecanggihan penguasaan bahasa anak terantung dari kecanggihan penggunaan bahsa orang dewsa yang ada disekeliling anak.
Permainan yang dikembangkan
v Panggung Boneka
Bahan-bahan
-        Boneka
-        Meja
Cara Membuat:
-        Gunting kertas karto berbentuk persegi, dan lalu potong bagian tengahnya.
-        Buat pola untuk hiasan pada karton berwarna.warna dan bentuk bebaskan sesuai kreasi.
-        Gunting pola yang sudah jadi. Lalu tempelkan pada karton persegi.
-        Tempelkan sumpit dibagian atas untuk tempat tirai.
-        Gunting kain berukuran 14 cm × 25 cm @ 2 pcs . Lilitkan pada sumpit,lalu jahit jelujur.
-        Potong sterofoam dengan panjang 4 cm tempel pada bagian belakang bawah
-        Gambar pola karakter dengan hvs.
Langkah-langkah :
-        Atur kondisi duduk anak yang kondusif
-        Sebutkan tema dan sub tema pada anak
-        Guru mengambil boneka dan menyiapkan segala perlengkapan
-        Setelah itu guru meneritakan alur ceritanya kepada anak
-        Guru mulai memainkan boneka panggung.
Keuntungan Permainan
-        Melatih perkembangan bahasa anak dalam kehidupan sehari-hari
-        Pesan Berantai
Bahan-bahan
-        Gambar
-        Krayon
Langkah-Langkah
-        Dimulai dari guru yang membisikkan kepada seorang anak dan membisikkan kata kupu- kupu.
-        Anak tersebut juga membisikkan ke telinga temannya dengan menyebut kata kupu-kupu.
-        Dan berlanjut pada teman berikutnya, Sesampai pada anak terakhir dia menyebutkan kata-kata yang di bisikkan tadi yaitu kupu-kupu.




E.   Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Penglihatan dan Pendengaran.
            Keterampilan untuk menerjemahkan apa yang dilihat dan mampu pengingat bentuk-bentuk yang dilihat seperti benda, gambar, bentuk huruf, bentuk geometri,bermacam-macam papan permainan dan berbagai macam balok.
Keterampilan Pendengaran merupakan keterampilan untuk menerjemahkan apa yang didengarnya.Permainan-permainan yang dapat ditingkatkan sehingga anak memiliki kekuatan ingatan pendengaran tentang suara-suara.seperti : gambar yang dicocokkan dengan suara yang didengar dengan suara tersebut.
Permainan yang dikembangkan:
v Tamburin
Bahan-bahan :
-        Tamburin
-        Anak
-        Tape
Langkah-langkah:
-        Anak satu-persatu diberi alat musik tamburin
-        Sebelum tamburin dimainkan, guru terlebih dahulu menghidupkan tape
-        Setelah itu Giringkan tamburin sesuai dengan alunan musik tape

F.     Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Keterampilan Berfikir atau Kognif
Pengertian
Keterampilan Kognitif adalah “proses pikiran.” yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika sikap, atribusi dan kelompok.
Keterampilan yang diperlukan agar dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut. Aalat perminan yangdigunakan adalah : Berbagai alat permainan berbentuk keeping-keping bentuk mozaik, alat Montessori dan Cuisonare.
Permainan yang dikembangkan:
v Mengelompokkan Tutup Botol yang Berwarna
Bahan-bahan:
-        Piring kertas
-        Krayon dan cat
-        Tutup botol dalam berbagai warna dari botol plastik,susu, botol jus, dll
-        Mangkuk
Langkah-langkah:
-        Cat atau warnai tiga hingga empat piring kertas agar warnannya sama dengan tutup botol.
-        Masukkan semua tutup botol ke dalam mangkuk di atas meja.
-        Ajak anak-anak untuk meletakkan tutup botol di satu per satu di atas piring meja yang warnanya sama.
Keuntungan Permainan
-        Anak bisa mengetahui tentang warna
-        Anak bisa berfikir mana warna tutup botol yang sama warnanya dengan warna mangkuk kertas.
-        Melatih otak anak untuk berfikir dalam mengelompokkan warna



v Rantai Matematika Dari Kertas
Bahan-bahan :
-        Kertas karton dalam berbagai warna
-        Stapler atau perekat
Langkah-langkah:
-        Gunting kertas dengan ukuran 3,75 cm × 20 cm
-        Buatlah lingkaran dengan potongan kertas karton lalu rekatkan kedua ujungnya. Tamnbahkan potongan lainya dengan merangkaikan pada lingkaran sebelumnya, lalu merekatkan kedua ujungnya
-        Untuk pelajaran berhitung minta anak duduk membentuk lingkaran dan menghitung bersama-sama .
-        Untuk pelajaran pola sederhana,pilihlah dua warna yang berbeda lalu rangkaikan lingkaran kertas karton tersebut dengan warna yang berselang seling sebanyak tiga kali hingga anda memiliki rantai dari enam buah lingkaran. Minta anak-anak untuk menyebutkan warna berikutnya yang harus guru rangkai.

G.  Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan untuk Perkembangan Motorik Kasar
Pengertian
            Perkembangan Motorik Kasar adalah Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah.
            Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
            Contoh permainan lainnya: kantong biji untuk dilempar, ditangkap dan diletakkan dikepala sambil berjalan, simpai, papan titian, bola besar dan kecil untuk latihan melempar dan menangkap.
Permainan yang dikembangkan:

v Melempar Bola
Bahan-bahan
-        Bola
-        Keranjang
Langkah-langkah:
-        Anak disuruh  membuat dua barisan
-        Satu persatu anak disuruh untuk memasukkan bola kedalam keranjang yang ada di depannya.
-        Melempar bola dilakukan anak secara bergantian
DAFTAR PUSTAKA




0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment